Kode 86 di Internasional
Tidak hanya dipakai di dalam negeri, arti 86 juga dipakai di luar negeri, tetapi memiliki arti yang berbeda dengan di Indonesia.
Pada negara barat, kode 86 berarti membatalkan, membubarkan, menghalangi, memberikan layanan lebih lanjut kepada seseorang, hingga membunuh. Sangat berkebalikan dengan yang ada di Indonesia bukan?
Menurut Oxford English Dictionary, pemakaian arti 86 yang pertama dan dapat diverifikasi yaitu pada sebuah buku keluaran 1994 mengenai John Barrymore. Pada buku ini, dijelaskan bahwa kode 86 digunakan untuk menolak suatu layanan.
John Barrymore adalah seorang bintang film dari Amerika yang terkenal pada tahun 1920-an. Selain terkenal karena kehebatan aktingnya, ia juga terkenal karena kebiasaan minumnya.
Walaupun pada gedung Belasco terdapat banyak bar, tetapi John Barrymore dikenal di kamar kecil yang ada di bar dengan sebutan ‘delapan puluh enam’, yang dalam bahasa tidak resmi berarti ‘jangan layani dia’.
Kemudian, selama tahun 1937-1940, arti 86 mulai berkembang luas di negara barat. Setelah itu, pada tahun 1974, kode ini diperluas maknanya dan distandarisasi oleh Public Safety Communications Officials International.
Menurut Sumber Lain
Berdasarkan kamus Merriam Webster, kode 86 merupakan istilah gaul atau slang yang dipakai di budaya populer Amerika. Kode ini dipakai sebagai kata kerja yang artinya menyingkirkan atau membuang, terutama pada industri makanan untuk menguraikan sebuah barang.
Sedangkan, dalam situs Police Codes Information Used by Law Enforcement, arti 86 diciptakan supaya sesama anggota tidak kebingungan. Umumnya, digunakan saat berkomunikasi menggunakan handy talkie atau HT.
Alat tersebut memberikan penggunanya waktu 20 detik saja untuk membalas pesan. Oleh karena itu, digunakan sebuah kode supaya pesan yang terkirim lebih efektif.
Nah, penjelasan terkait kode 86 di kancah internasional sekaligus menutup artikel tentang arti 86 ini. Semoga informasi yang terkandung dalam tulisan ini dapat menambah wawasan dan bermanfaat, ya.
Offenbar hast du diese Funktion zu schnell genutzt. Du wurdest vorübergehend von der Nutzung dieser Funktion blockiert.
TEMPO.CO, Jakarta - Polisi memiliki cara khusus untuk berkomunikasi. Salah satu caranya adalah dengan mengirimkan pesan melalui kode atau istilah yang dimengerti sesama anggota lainnya. Tujuannya ialah untuk menandakan atau menamai suatu kejadian tertentu.
Misalnya kode 86 dalam kepolisian yang sering kita dengar ketika polisi sedang bertugas. Lantas apa itu sebenarnya kode 86 yang Anda sering dengar di salah satu siaran saluran televisi ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dilansir dari pelayananpublik.id, kode 86 secara singkatnya diartikan dengan “dimengerti untuk dilaksanakan”. Jika ada seseorang mengatakan kalimat “86 Ndan, Taruna?”, maka itu sama dengan “mengerti Komandan, siap menerima perintah selanjutnya.”
Sebenarnya, kode 86 telah dipakai juga secara global. Namun di barat kode ini diartikan sebagai pembubaran atau pembatalan terhadap sesuatu. Adapula yang mengartikannya sebagai pelayanan lebih lanjut. Bahkan kode untuk membunuh seseorang.
Sementara dalam situs Police Codes Information Used by Law Enforcement, kode 86 dibuat agar sesama anggota tidak kebingungan. Biasanya dipakai melalui handy talkie (HT). Alat ini hanya mengambil waktu 20 detik untuk dapat membalas pesan. Maka dari itu kode polisi dipakai agar pesan yang terkirim lebih efektif.
Selama 1937–1940, kode ini mulai dikembangkan di daerah barat. Lalu kode ini diperluas lagi maknanya dan distandarisasi oleh Public-Safety Communications Officials-International pada tahun 1974.
Namun, terlepas dari pesan positifnya. Terdapat konotasi negatif dari kode 86 di masyarakat, yaitu sering disebutkan untuk kasusnya tidak dilanjutkan ke proses hukum, damai dengan memberi uang. Dengan demikian, kode ini diplesetkan lebih kepada saling mengerti atau saling membantu.
Terakhir, istilah ini juga telah menyebar ke masyarakat. Biasanya mereka menggunakan kode dengan kode 86, entah untuk berdamai dengan polisi atau memakainya kepada sesamanya dengan artian siap melaksanakan perintah.
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.
When 11-31 Oktober 2020 Venue Bebas / Anywhere (GPS Base) Group Charity/Virtual Challenge 8.6K – 86K • Virtual Run 86K – 186K • Virtual Ride Web jel.tim planindonesia virtuathlon Ticket Limited Slots! Free for 186 Slots ! Code. SIAP86 Reg. Fee IDR.86rb *+ Add-On Merchandise IDR.100/150/250rb for Donation Reg. by App. 🎫 Virtuathlon : …
Continue reading “Jelajah Timur Virtual Challenge • 2020”
86 artinya "Siap Komandan", 81 artinya "orang gila", versi buku togel (sumber dari Kompasianer Zaldy Chan)," 69? Mari kita tanyakan kepada satu-satunya sumber terpercaya (Kompasianer Indra Rahardian).
Sekilas ini adalah perbincangan singkat di grup whatsapp KPB mengenai pemahaman dari angka-angka.
Ada yang menarik, mengapa fenomena angka cantik selalu diisi dengan pemahaman ala cocokologi? Tidak hanya itu, seiring waktu berjalan, angka tersebut telah berubah semacam "bahasa resmi" dalam percakapan sehari-hari.
Angka adalah simbol kuantitas, tidak bermakna jika tidak memiliki satuan atau numerator pendamping. Sebuah deret angka yang acak dan mentah, seperti 743596281 tentu berbeda dengan angka 123456789. Padahal kedua deret angka tersebut sama-sama memiliki angka lengkap 1 hingga 9.
Pun halnya dengan angka cantik lainnya, seperti 212, 666, 911, dan lain sebagainya. Selalu memiliki arti sendiri dalam benak manusia.
Dalam psikologi, efek ini disebut dengan Apohenia, alias kecenderungan untuk selalu mencari arti di balik data yang acak, dan membuat hubungan terhadap sesuatu yang tidak berhubungan.
Lebih lanjut, efek ini kemudian menimbulkan sebuah fenomena psikologi yang bernama Paraiedolia, yang melihat / mengartikan stimulus acak (biasanya gambar atau suara) sebagai sesuatu hal yang dianggap penting.
Cobalah lihat awan putih di tengah langit biru. Apa yang kamu lihat? Gajah? Mobil? Atau jangan-jangan si dia yang telah merebut hatimu?
Pun halnya dengan fenomena yang biasa dijumpai pada benda-benda tertentu. Batu akik dengan lafadz "Allah" berharga hingga 8 milliar rupiah. Noda lembab di tembok yang menyerupai wajah "Yesus" menghebohkan masyarakat kota Kupang 20 tahun yang lalu. Pola acak berbentuk Dewi Kwan-Im di punguk penyu, menjadi viral di Taiwan.
Masih ingat fenomena suara di langit yang menyerupai bunyi terompet di berbagai belahan dunia? Sementara para peneliti tidak menemukan jawaban terhadap kejadian alam tersebut, masyarakat langsung memiliki jawaban, "dunia sudah mau kiamat."
Lihat Filsafat Selengkapnya
Wir verwenden Cookies und Daten, um
Wenn Sie „Alle akzeptieren“ auswählen, verwenden wir Cookies und Daten auch, um
Wenn Sie „Alle ablehnen“ auswählen, verwenden wir Cookies nicht für diese zusätzlichen Zwecke.
Nicht personalisierte Inhalte und Werbung werden u. a. von Inhalten, die Sie sich gerade ansehen, und Ihrem Standort beeinflusst (welche Werbung Sie sehen, basiert auf Ihrem ungefähren Standort). Personalisierte Inhalte und Werbung können auch Videoempfehlungen, eine individuelle YouTube-Startseite und individuelle Werbung enthalten, die auf früheren Aktivitäten wie auf YouTube angesehenen Videos und Suchanfragen auf YouTube beruhen. Sofern relevant, verwenden wir Cookies und Daten außerdem, um Inhalte und Werbung altersgerecht zu gestalten.
Wählen Sie „Weitere Optionen“ aus, um sich zusätzliche Informationen anzusehen, einschließlich Details zum Verwalten Ihrer Datenschutzeinstellungen. Sie können auch jederzeit g.co/privacytools besuchen.
√ Memahami Kode Arti 86 Siap dalam Kepolisian
Polisi mempunyai cara yang khusus dalam berkomunikasi. Salah satunya dengan mengirimkan pesan lewat kode-kode atau istilah yang dapat dimengerti antar anggota polisi. Tujuannya agar menjadi penanda atau menamai sebuah kejadian. Salah satu kode yang sering digunakan adalah arti 86.
Ketika sedang bertugas, polisi kerap menggunakan kode ini. Lantas, apa itu kode 86? Pada momen apakah kode ini dipakai? Yuk ketahui jawabannya lebih lanjut pada artikel ini.
Apa Arti dari Kode 86?
Dalam dunia kepolisian, sudah tidak asing lagi dengan istilah “86”. Walaupun masyarakat umum sudah banyak yang mengetahui penggunaan istilah ini, tetapi arti dari angka 86 sendiri sering membuat orang penasaran.
Awalnya, arti 86 adalah sandi rahasia yang hanya diketahui oleh aparat kepolisian. Kode 86 sendiri memiliki arti mengerti atau memahami dari sebuah perintah yang diberikan oleh lawan bicara.
Umumnya, kode ini diucapkan saat mendapatkan perintah dan memerlukan kode dalam menjawabnya. Kode ini menjadi salah satu istilah yang digunakan polisi ketika berkomunikasi di lapangan atau sedang menjalankan tugas, baik melalui handy talky atau komunikasi secara langsung.
Apabila terdapat seseorang yang mengatakan “Siap 86, Komandan” hal tersebut sama dengan “Siap mengerti, Komandan, siap menerima perintah selanjutnya.”
Selain terdapat makna atau pesan positif, terdapat juga konotasi negatif dari kode 86 yang berkembang di masyarakat.
Kode 86 sering digunakan sebagai sebutan untuk kasus yang tidak dilanjutkan ke proses hukum lebih lanjut. Singkatnya, kasus tersebut berakhir damai dengan memberikan uang. Oleh sebab itu, kode ini ‘diplesetkan’ artinya menjadi saling membantu atau saling mengerti.
Sekarang ini, istilah 86 telah menyebar luas ke masyarakat. Biasanya, mereka menggunakan istilah ini ini berdamai dengan polisi atau sekadar digunakan sesamanya, untuk menjelaskan bahwa ia siap melaksanakan perintah.