Sering mengalami konflik
Sering dijuteki, pasanganmu bakalan tidak bahagia lagi bersama denganmu, lho! Dia akan terus emosi saat setiap kali kamu juteki. Lebih baik ketika ada masalah, cobalah kamu selesaikan dengan baik-baik, bukan malah memasang tampang yang jutek. Jika tetap jutek, bisa-bisa kamu dan pasangan setiap harinya akan diterpa konflik yang buat hubungan kalian menjadi retak.
Meningkatkan risiko bunuh diri
Pikiran dan perilaku bunuh diri terkait dengan kecanduan judi. Bahkan, orang yang kecanduan judi setidaknya dua kali lebih mungkin untuk meninggal dunia karena bunuh diri.
Sebuah tinjauan yang dimuat dalam jurnal Frontiers in Psychiatry (2022) menunjukkan bahwa utang dan rasa malu akibat judi merupakan penyebab utama meningkatnya peluang bunuh diri.
Akan tetapi, perilaku ini juga bisa disebabkan oleh berbagai faktor lain, seperti riwayat masalah kejiwaan dan kondisi kehidupan dari orang tersebut.
Menghambat Kemampuan Bahasa Anak
Kebiasaan main smartphone secara berlebihan adalah salah satu faktor risiko keterlambatan bicara (speech delay) yang paling umum, tapi jarang disadari orang tua. Hal ini karena penggunaan yang berlebih bisa membuat anak “ketergantungan” sehingga enggan melepaskan gadget.
Sebuah penelitian tahun 2018 melaporkan, durasi main handphone yang bertambah selama 30 menit per hari dikaitkan dengan peningkatan risiko gangguan bahasa ekspresif sebesar 2,3 kali lipat.
Gangguan bahasa ekspresif itu, Bun, adalah kendala berekspresi, di mana anak dapat memahami apa yang dikatakan orang lain, tapi sulit baginya untuk meramu kata dengan baik untuk merespon perkataan orang tersebut serta kesulitan untuk mengatakan apa yang hendak ia katakan.
Kurangnya interaksi dengan orang lain bisa mengurangi perbendaharaan kata anak. Oleh sebab itu, setiap orang tua harus memperhatikan dan membatasi penggunaan gadget pada anak. Jika tidak segera ditangani, maka anak akan cenderung menutup diri dan enggan berbicara dengan orang lain.
Pasangan akan lebih sering berbohong
Sikap jutek tidak ada untungnya dan membuat pasangan akan sering berbohong. Pasangan akan mencari segala cara untuk menghindar dari dirimu yang bersikap jutek padanya. Jadi, cara yang paling manjur adalah dengan berbohong. Mungkin awalnya pasanganmu hanya sering berbohong, tapi siapa tahu jika nantinya ia malah nekat meninggalkan kamu.
Demikian ulasan tentang lima dampak negatif akibat cowok jutek pada pasangan. Intinya, sikap jutek bisa membuat hubungan jadi tak sehat. Seharusnya sebagai cowok dirimu harus care terhadap pasangan, agar hubunganmu baren doi langgeng selamanya. Semoga dapat bermanfaat, ya!
Baca Juga: Hayo Ngaku, 5 Hal Ini Hanya Bisa Dimengerti oleh si Wajah Jutek
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Afifah, Nurul, and Nur Lailatul Musyafa’ah. “ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI ONLINE.” Maliya : JUrnal Hukum Bisnis Islam 9, no. 1 (2019): 118–37.
Aletheia, C I. ““Endorsement Dalam Mempengaruhi Citra Produk,.” ” Jurnal Manajemen: Untuk Ilmu Ekonomi Dan Perpustakaan 4 no 2 (2020): 1–7.
Alimah, Nur, Asti Sri Mulyani, and Temmy Fitriah Alfiani. “LEGAL PROTECTION OF CONSUMERS AGAINST THE CIRCULATION OF ILLEGAL AND DANGEROUS COSMETICS THAT HARM CONSUMERS IN INDONESIA.” Trunojoyo Law Review (TLR) 5, no. 2 (2023): 90–102.
Amaliyah Fadhillah Rohmah , Rudi Hermawan, S.H.I., M.S.I. “Tinjauan Hukum Islam Pada Praktik Kerjasama Peternak Bisnis Ayam Broiler.” Et-Tijarie: Jurnal Hukum Dan Bisnis Syariah vol 6 no 1 (2019).
Aminnullah, and Hanafi. “THE MODEL OF LEGAL CONTRACT BETWEEN COURIER AND EXPEDITION COMPANY IN PAMEKASAN REGENCY.” Trunojoyo Law Review (TLR) 6, no. 1 (2024): 1–16.
Ansori. “Implementasi Pengaturan Fasilitasi Pesantren Dalam Pengembangan Koperasi Pondok Pesantren Abstrak : Kata Kunci : Pendahuluan Pesantren Adalah Lembaga Pendidikan Islam Yang Dilaksanakan Oleh Komunitas Ummat Islam Di Indonesia , Pendidikan Pesantren Keagama.” Al-Huquq: Journal of Indonesian Islamic Economic Law 4, no. 1 (2022): 109–22.
Arini, Nuraziza Dya, and Mohammad Karim. “Keabsahan Akad Jual Beli Menggunakan Bahasa Yang Berbeda Perspektif Hukum Islam Di Bangkalan” 2, no. 2 (2021): 110–17.
Ilmi Rosidah, Busro Karim. “Tinjauan Hukum Islam Dan UU No.8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen Terhadap Pertanggungjawaban Pelaku Usaha Jasa Laundry.” Et-Tijarie: Jurnal Hukum Dan Bisnis vol 6 no 1 (2019).
Novera, Arfiana, and Meria Utama. Dasar-Dasar Hukum Kontrak Dan Arbitrase. Tunggal Mandiri, 2014.
Prajnaparamita, Kanyaka. “Perlindungan Tenaga Kerja Anak.” Administrative Law and Governance Journal 1, no. 2 (2018): 215–30. https://doi.org/10.14710/alj.v1i2.215-230.
Putri, Gayatri Hutami, and Bhina Patria. “Pengaruh Endorsement Selebriti Instagram Terhadap Minat Beli Remaja Putri.” Gadjah Mada Journal of Professional Psychology (GamaJPP) 4, no. 1 (2018): 33–41. https://doi.org/10.22146/gamajpp.45347.
Sa’adah, Khusnus, Syafrudin, and Achmad Otong Busthomi. “PEKERJA ANAK DI BAWAH UMUR MENURUT TINJAUAN HUKUM EKONOMI SYARI’AH.” Jurnal Kajian Pendidikan Ekonomi Dan Ilmu Ekonomi 2, no. 1 (2019): 1–19.
Sanawiah, and Muhammad Zainul. “Hukuman Bagi Anak Menurut Ulama Dalam Perspektif Hukum Islam.” Jurnal Hadratul Madaniyah 5, no. 1 (2018): 1–12.
Shimp, Terence A. Periklanan Promosi: Aspek Tambahan Komunikasi Pemasaran Terpadu. Jakarta: Erlangga, 2007.
Trisnawati, Eva, Abdul Wahab, and Hamid Habbe. “Implementasi Etika Berdagang Dengan Sifat Siddiq, Tabligh, Amanah, Fathanah Pada Waroeng Steak and Shake Cabang Boulevard Makassar.” Economos : Jurnal Ekonomi Dan Bisnis 4, no. 3 (2021): 177–83. https://doi.org/10.31850/economos.v4i3.912.
Langkah Mengatasi Perilaku Judi
Untuk mengatasi dampak negatif judi, dibutuhkan kerja sama dari berbagai pihak, mulai dari individu, keluarga, masyarakat, hingga pemerintah. Berikut beberapa langkah yang dapat diambil:
Pendidikan sejak dini tentang bahaya judi sangat penting untuk membangun kesadaran masyarakat. Nilai-nilai agama dan moral harus ditanamkan agar individu memahami dampak buruk dari perilaku ini.
Pemerintah harus memberlakukan aturan yang tegas untuk mencegah praktik perjudian, terutama judi online yang semakin marak. Selain itu, diperlukan pengawasan yang ketat untuk memastikan hukum ditegakkan secara konsisten.
Bagi mereka yang sudah terjerat dalam judi, dukungan psikologis dan program rehabilitasi sangat diperlukan. Dengan bantuan profesional, individu dapat pulih dari kecanduan judi dan membangun kembali kehidupan mereka.
Judi bukanlah sekadar permainan, tetapi sebuah ancaman nyata yang dapat merusak berbagai aspek kehidupan, baik sosial, spiritual, maupun ekonomi. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk menjauhi perilaku ini dan berperan aktif dalam mencegah penyebarannya. Dengan pendidikan yang tepat, regulasi yang tegas, dan dukungan komunitas, dampak buruk dari perjudian dapat diminimalisasi, sehingga masyarakat dapat hidup dalam harmoni dan kesejahteraan.
Mungkin selama ini kamu tidak menyadari bahwa sikapmu akan mempengaruhi kualitas hubungan pacaranmu. Misalnya, sikap kamu yang jutek, akan membuat pasangan tidak bahagia saat bersamamu. Walaupun kamu jutek karena alasan tertentu, tapi tidak boleh keseringan, Bro! Selain bikin pasangan tak nyaman, sifat jutekmu itu akan membuat pasangan menjauh dari dirimu.
Yuk, ketahui lima dampak negatif berikut ini akibat cowok jutek dengan pasangan. Berikut ulasannya!
Beragam dampak negatif akibat kecanduan judi online
Judi online kini tengah ramai diperbincangkan. Berbekal aplikasi layaknya permainan pada ponsel pintar, mereka bisa meraih jackpot atau kemenangan besar bila berhasil mendapatkannya.
Sama halnya dengan minuman keras dan narkotika, judi juga dapat menyebabkan kecanduan.
Kecanduan judi yang disebut juga gambling addiction atau gambling disorder merupakan salah satu bentuk dari gangguan mental yang dijelaskan dalam Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorder, Fifth Edition (DSM-5).
Berikut ini beberapa dampak negatif akibat judi online, yang memengaruhi kesehatan fisik dan mental, kondisi finansial, hingga hubungan sosial dari pelakunya.
Pola Tidur yang Buruk
Anak yang sering bermain handphone terkadang lupa waktu, yang akhirnya dapat mengganggu pola tidur mereka. penelitian telah mengungkapkan bahwa paparan ponsel dan perangkat elektronik lainnya dapat mengakibatkan perubahan dalam aktivitas otak dan sulit tidur. Efek ini bahkan bisa berujung pada munculnya tanda-tanda stres.
Ketika situasi ini terjadi, dampaknya juga bisa mengganggu proses belajar anak di sekolah, karena kondisi kantuk yang berlebihan sehingga kesulitan untuk fokus pada materi pelajaran. Hal ini berpotensi menghambat kemampuan anak dalam mengikuti pelajaran dengan baik.
Apa Dampak Anak Terlalu Sering Main HP?
Setiap gadget, baik itu HP, tablet, laptop, pada dasarnya dapat diibaratkan seperti dua mata pisau bagi anak. Di satu sisi, penggunaan gawai bisa memiliki dampak positif apabila dimanfaatkan dengan baik, tapi ada juga pengaruh buruknya yang perlu diwaspadai, Bun.
Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa 30% anak berusia di bawah enam bulan sudah mengalami paparan gadget dengan rata-rata penggunaan sekitar 60 menit setiap hari.
Ketika mencapai usia dua tahun, 9 dari 10 anak memiliki paparan gadget yang lebih tinggi, yang berpotensi mengakibatkan anak mengalami gangguan ketergantungan layar gadget, yang dikenal sebagai Screen Dependency Disorder (SDD).
Berikut ini berbagai dampak negatif anak yang terlalu sering menggunakan gadget:
Bisa Membuat Malas
Penggunaan gadget yang berlebihan dapat membuat si Kecil menjadi terlalu bergantung pada HP-nya untuk menghabiskan waktu sehari-hari.
Ia akan lebih sering menatap layar HP-nya secara pasif, sambil duduk atau tiduran, daripada beraktivitas fisik seperti bermain di luar rumah atau berolahraga untuk menstimulasi perkembangannya. Kurangnya stimulasi fisik pada usia dini dapat berdampak negatif pada pertumbuhan fisik dan kesehatan anak.
Terlalu sering main HP juga bisa membuat si Kecil menjadi malas belajar banyak hal, seperti membaca dan menulis. Padahal belajar membaca dan menulis adalah keterampilan yang sangat penting dan harus dilatih secara konsisten untuk mempersiapkan si Kecil masuk sekolah.
Kesulitan Memahami Pelajaran
Kecanduan bermain gadget juga berpengaruh pada kemampuan kognitif anak dalam belajar dan mengolah informasi yang pada akhirnya berdampak negatif pada pencapaian akademis si Kecil di sekolah
Contohnya, dalam konteks pembelajaran di sekolah, anak cenderung mengalami kesulitan dalam memahami materi yang diajarkan guru. Selain itu, anak-anak cenderung cepat kehilangan minat dalam belajar dan membaca buku.
Risiko kerusakan fungsi kognitif akibat penggunaan gadget ini dapat meningkat jika paparan terhadap gadget dimulai sejak usia dini.